Apa yang
terpikirkan kalian saat mendengar tanggal 1 Muharam atau yang sering dikenal
dengan tanggal 1 Suro??Pasti pada langsung kepikiran kalo tanggal 1 Suro itu
ngga boleh pergi-pergi apalagi ke pantai bahaya katanya.Sebagai manusia yang
mengikuti perkembangan jaman kami para manusia penghuni XII Bahasa pada tanggal
1 Muharam 1435 H(5 November 2013)
bermain bersama,menjelajah tempat-tempat yang belom pernah kami datangi
sebelumnya.Yah,walau tidak semua anak ikut pergi menjelajah bersama kami.Tapi
walau atk lengkap acara ini tetap menarik,menyenangkan,walau
melelahkan.Biarkanlah kami menceritakan pengalaman kami menjelajah bersama pada
kemarin Selasa.
Yah kita
pasti tahu sendiri kalo anak kelas XII Bahasa adalah anak yang paling ngga suka
basa-basi dan juga ngga malu-malu (paling sering sih malu-maluin).Lah
kok??Buktinya saat dirumah Gandis kami tanpa basa-basi dan malu-malu langsung
mengambil dengan lahapnya cemilan yang disediakan oleh tuan rumah.Apalagi si
komandan alias bapak Prasetyo Gunawan ini hampir bilang “wah,makanan
kesukaanku.Gandis pinter nyediani panganan” ke semua makanan yang disuguhkan ke
kita.Yah ngga Cuma si komandan aja sih kita semua juga gitu kok tapi ngga
ekstrim kayak si komandan.Karena dalam pikiran kami mubazir ada makanan didepan
mata kami yang begitu banyak tak kami makan sama sekali kan kasihan
makanannya(alasan sih).Setelah kami cukup banyak menghabiskan cemilan dirumah
Gandis kami keluar sebentar untuk menikmati jambu yang tengah berbuah lebat.
Setelah
makan jambu kami semua berjalan ditengah sawah dan mencoba melihat secara
samar-samar SMKN 4 dari kejauhan.Gandis bercerita kao anak SMK 4 mu kelaut
mereka harus lari sejauh 9 km dari sekolah mereka(wow_ld’s).Saat sedang
menikmati panasnya cuaca saat itu,kami tergiur untuk menikmati buah jambu yang
seakan melambai-lambai kearah kami.Lagi menikmati jambu datang Ibunya Gandis
kmi bersalaman dan sedikit mengobrol karena kami ingin segera melanjutkan
penjelajahan kami (haha_ld’s).Karena sudah siang dan sudah adzan dari kami yang
muslim pergi salat sebelum melanjutkan perjalanan.Cerita aneh dari si Beni,dia
tidak salat karena memakai celana pendek dan ngga ada sarung dimasjid itu(kalo
dipinjemin rok mau salat kagak ya?_haha).Shalat udah,tinggal menuju ke tempat
berikutnya.Sebelum melanjutkan kami mampir diwarung bakso milik Pakdhenya
Gandis.Disana kami makan bakso dan minum es teh yang semuanya itu dibayarin
alias gratis.Sebenernya kami sedikit ngga enak hati aja masa udah disediain
makanan sampe abis masih digratisin bakso pula(hmm menurutku itu Cuma alasan
doang deh)
Perjalanan
selanjutnya kami sempat bingung untuk menentukan tempat tujuan
berikutnya.Dengan spontan salah satu dari kami bilang ingin melihat SMAN
9.Melewati jalan Daendels yang halus tanpa tembelan aspal yang
grenjol.Perjalanan ke SMAN 9 ini,si Beni(Aryo) membonceng motor dengan polahnya
yang beragam.Ya jogged-jogedlah,banyak omonglah dan lainnya.Sampai di SMAN 9
kami melihat dari depan dan kebingungan untuk memutuskan objek selanjutnya.
Pantai
Congotlah yang menjadi tujuan kami selanjutnya,karena dipantai Jatimalang udah
terlalu mainstream(haha_ld’s).Aryo mengemudikan motornya dengan kecepatan
tinggi.Dia bilang dia ingin menjadi pembalap.Padahal dibelakangnya ada nyawa
yang tergantung padanya.Kami berhenti disamping jembatan dan berhenti persis
didepan para sapi yang tengah memamah rumput.Dengan tatapan tajam dari para
sapi yang seakan bilang pada kami “Apa liat-liat?Ngiri sama kita?Pergi
sana.Ganggu para sapi disini lagi bersantai”.Kami langsung pergi menuju pantai Congot.Sebelum
sampai pantai Congot kami berhenti dan berpikir untuk mencari jalan yang tidak
bayar alias gratisan.Tapi memang harapan kita yang terlalu muluk-muluk.Lewat
jalan desapun kami tetap dikenai biaya (kasia banget T_T ).Mungkin si Beni
sedikit dongkol dengan inisiatif yajng akhirnya ya sama aja sampe dia bilang
begini “Harusnya tadi belok aja ke glagah.Di Congot ngga ada apa-apa.Adanya
cuma orang pacaran”.Nasi telah jadi bubur,udah terlanjur.Kami meneruskan
perjalanan menuju congot dan dijalan menuju congot banyak dua sejoli sedang
bermesraan dibawah pohon cemara diatas motor.Melihat itu tentu aja Aryo
langsung bertingkah aneh-aneh, mulai dari godain orang pacaran, ngomong sendiri
dengan gaya orang pacaran, dan lainnya.
Kami
berhenti dipinggir jalan dekat pantai dan seseorang berkata, “Nan kamu ngga
stres boncengan sama Aryo?” jawabannya pun sepele “Udah kebal.”.Puas liat
Congot (yang biasa aja) kami pergi ke glagah yang jaraknya lumayan dekat dengan
congot.Ke glagah kami melewati banyak penginapan yang berjajar dijalan.Sifat si
Aryo muncul lagi.Di glagah banyak orang, mulai dari yang muda sampe yang tua,
mulai dari yang masih kering sampe yang udah basah-basahan main air.Yah namanya
anak narsis pastilah kita semua foto-foto dipantai.Kita ngga turun ke air cuma
(lagi-lagi) si Aryo aja yang deketin air.Anginnya semilir kencang sekali dan
itu terlalu sejuk buat kita.Hari menjelang sore kami semua memutuskan untuk
segera pulang.Kami semua menuruti keinginan pak komandan yang pengen lewat
batas provinsi.Eh,ternyata abis ngelewatin jalan Daendels yang alusnya bukan
main kita malah dijerumuskan ke jalan yang jelek pake banget.Katanya biar lebih
deket ke jalan jogja ( -_- ).Perjalanan kami sedikit terganggu dengan ketakutan
kami yang dipepet sama bus gede-gede gitu.Dalam hati kami “Ini udah minggir
banget masih aja diklakson.”Perjalanan kami tempuh dengan keadaan aman dan
selamat sampai tujuan kami masing-masing yaitu rumah kami.Haaaahhhh, sekian
dulu deh cerita dari kami.Karena udah kelas 12 juga kami ngga bisa
sering-sering main.Kita sambung cerita ini dengan perjalanan kami ke daerah
lain yang lebih mengasyikan.Sekian dan Sampai Jumpa………………..