Selasa, 17 Desember 2013

1st Suro In Action

Apa yang terpikirkan kalian saat mendengar tanggal 1 Muharam atau yang sering dikenal dengan tanggal 1 Suro??Pasti pada langsung kepikiran kalo tanggal 1 Suro itu ngga boleh pergi-pergi apalagi ke pantai bahaya katanya.Sebagai manusia yang mengikuti perkembangan jaman kami para manusia penghuni XII Bahasa pada tanggal 1 Muharam  1435 H(5 November 2013) bermain bersama,menjelajah tempat-tempat yang belom pernah kami datangi sebelumnya.Yah,walau tidak semua anak ikut pergi menjelajah bersama kami.Tapi walau atk lengkap acara ini tetap menarik,menyenangkan,walau melelahkan.Biarkanlah kami menceritakan pengalaman kami menjelajah bersama pada kemarin Selasa.
 Dimulai dengan rencana yang bisa dibilang main-main atau setengah-tengahlah tapi akhirnya kami berangkat pergi juga.Kami mengadakan voting yang mengangkat tangan dialah manusia-manusia terpilih untuk pergi menjelajah bersama.Disepakatilah 12 orang itu untuk pergi menjelajah dan kami mengambil kesepakatan untuk pergi kerumah Gandis sebagai tujuan pertama kami dalam aksi hari itu.Dalamperjalanan ada sedikit kecelakaan yang terjadi diantara kami,yaitu Sunita dan Evita jatuh saat ingin membelokkan motor untung aja tak ada luka saat mereka jatuh.
Yah kita pasti tahu sendiri kalo anak kelas XII Bahasa adalah anak yang paling ngga suka basa-basi dan juga ngga malu-malu (paling sering sih malu-maluin).Lah kok??Buktinya saat dirumah Gandis kami tanpa basa-basi dan malu-malu langsung mengambil dengan lahapnya cemilan yang disediakan oleh tuan rumah.Apalagi si komandan alias bapak Prasetyo Gunawan ini hampir bilang “wah,makanan kesukaanku.Gandis pinter nyediani panganan” ke semua makanan yang disuguhkan ke kita.Yah ngga Cuma si komandan aja sih kita semua juga gitu kok tapi ngga ekstrim kayak si komandan.Karena dalam pikiran kami mubazir ada makanan didepan mata kami yang begitu banyak tak kami makan sama sekali kan kasihan makanannya(alasan sih).Setelah kami cukup banyak menghabiskan cemilan dirumah Gandis kami keluar sebentar untuk menikmati jambu yang tengah berbuah lebat.


Setelah makan jambu kami semua berjalan ditengah sawah dan mencoba melihat secara samar-samar SMKN 4 dari kejauhan.Gandis bercerita kao anak SMK 4 mu kelaut mereka harus lari sejauh 9 km dari sekolah mereka(wow_ld’s).Saat sedang menikmati panasnya cuaca saat itu,kami tergiur untuk menikmati buah jambu yang seakan melambai-lambai kearah kami.Lagi menikmati jambu datang Ibunya Gandis kmi bersalaman dan sedikit mengobrol karena kami ingin segera melanjutkan penjelajahan kami (haha_ld’s).Karena sudah siang dan sudah adzan dari kami yang muslim pergi salat sebelum melanjutkan perjalanan.Cerita aneh dari si Beni,dia tidak salat karena memakai celana pendek dan ngga ada sarung dimasjid itu(kalo dipinjemin rok mau salat kagak ya?_haha).Shalat udah,tinggal menuju ke tempat berikutnya.Sebelum melanjutkan kami mampir diwarung bakso milik Pakdhenya Gandis.Disana kami makan bakso dan minum es teh yang semuanya itu dibayarin alias gratis.Sebenernya kami sedikit ngga enak hati aja masa udah disediain makanan sampe abis masih digratisin bakso pula(hmm menurutku itu Cuma alasan doang deh)

Perjalanan selanjutnya kami sempat bingung untuk menentukan tempat tujuan berikutnya.Dengan spontan salah satu dari kami bilang ingin melihat SMAN 9.Melewati jalan Daendels yang halus tanpa tembelan aspal yang grenjol.Perjalanan ke SMAN 9 ini,si Beni(Aryo) membonceng motor dengan polahnya yang beragam.Ya jogged-jogedlah,banyak omonglah dan lainnya.Sampai di SMAN 9 kami melihat dari depan dan kebingungan untuk memutuskan objek selanjutnya.
Pantai Congotlah yang menjadi tujuan kami selanjutnya,karena dipantai Jatimalang udah terlalu mainstream(haha_ld’s).Aryo mengemudikan motornya dengan kecepatan tinggi.Dia bilang dia ingin menjadi pembalap.Padahal dibelakangnya ada nyawa yang tergantung padanya.Kami berhenti disamping jembatan dan berhenti persis didepan para sapi yang tengah memamah rumput.Dengan tatapan tajam dari para sapi yang seakan bilang pada kami “Apa liat-liat?Ngiri sama kita?Pergi sana.Ganggu para sapi disini lagi bersantai”.Kami  langsung pergi menuju pantai Congot.Sebelum sampai pantai Congot kami berhenti dan berpikir untuk mencari jalan yang tidak bayar alias gratisan.Tapi memang harapan kita yang terlalu muluk-muluk.Lewat jalan desapun kami tetap dikenai biaya (kasia banget T_T ).Mungkin si Beni sedikit dongkol dengan inisiatif yajng akhirnya ya sama aja sampe dia bilang begini “Harusnya tadi belok aja ke glagah.Di Congot ngga ada apa-apa.Adanya cuma orang pacaran”.Nasi telah jadi bubur,udah terlanjur.Kami meneruskan perjalanan menuju congot dan dijalan menuju congot banyak dua sejoli sedang bermesraan dibawah pohon cemara diatas motor.Melihat itu tentu aja Aryo langsung bertingkah aneh-aneh, mulai dari godain orang pacaran, ngomong sendiri dengan gaya orang pacaran, dan lainnya.


Kami berhenti dipinggir jalan dekat pantai dan seseorang berkata, “Nan kamu ngga stres boncengan sama Aryo?” jawabannya pun sepele “Udah kebal.”.Puas liat Congot (yang biasa aja) kami pergi ke glagah yang jaraknya lumayan dekat dengan congot.Ke glagah kami melewati banyak penginapan yang berjajar dijalan.Sifat si Aryo muncul lagi.Di glagah banyak orang, mulai dari yang muda sampe yang tua, mulai dari yang masih kering sampe yang udah basah-basahan main air.Yah namanya anak narsis pastilah kita semua foto-foto dipantai.Kita ngga turun ke air cuma (lagi-lagi) si Aryo aja yang deketin air.Anginnya semilir kencang sekali dan itu terlalu sejuk buat kita.Hari menjelang sore kami semua memutuskan untuk segera pulang.Kami semua menuruti keinginan pak komandan yang pengen lewat batas provinsi.Eh,ternyata abis ngelewatin jalan Daendels yang alusnya bukan main kita malah dijerumuskan ke jalan yang jelek pake banget.Katanya biar lebih deket ke jalan jogja ( -_- ).Perjalanan kami sedikit terganggu dengan ketakutan kami yang dipepet sama bus gede-gede gitu.Dalam hati kami “Ini udah minggir banget masih aja diklakson.”Perjalanan kami tempuh dengan keadaan aman dan selamat sampai tujuan kami masing-masing yaitu rumah kami.Haaaahhhh, sekian dulu deh cerita dari kami.Karena udah kelas 12 juga kami ngga bisa sering-sering main.Kita sambung cerita ini dengan perjalanan kami ke daerah lain yang lebih mengasyikan.Sekian dan Sampai Jumpa………………..